Kamis, 03 Januari 2013

Panzer III di Medan PD II

Panzer III atau lebih dikenal dengan PzKpf III (Panzer kampfwagen) adalah sebuah tank buatan Jerman  yang awalnya dirancang sebagai medium tank, untuk keperluan mobile warfare, seperti yang digambarkan oleh Heinz Guderian dan disetujui oleh Hitler.

Liddel Hart adalah orang Inggris yang pertama kali menuliskan tentang mobile fighting unit tersebut, yang intinya adalah menghindari stalemate seperti yang terjadi pada PD I. Konsep dari perang yang bergerak cepat ini (mobile infantry, mobile armored unit, mobile tank) kemudian dipercaya oleh orang-orang Jerman yang kemudian menterjemahkan versi mereka sendiri dari tank warfare ini.

Jadi pada awal Blitzkrieg di tahun 1939 (Polandia diserang pada tanggal 1 September 1939, dan ini menandai tercetusnya Perang Dunia II), sebenarnya Inggris dan Prancis memiliki beberapa tank yang superior dibandingkan Panzer III ini. Hanya saja, dengan penggunaan yang salah, tentu tank yang lebih tebal bajanya ini tiada berguna.

Panzer III digunakan secara terkoordinasi (semua tank dilengkapi dengan radio) dan serangan pembuka biasanya didahului dengan sirene dari Stuka (Ju87 Dive Bomber). Serangan harus presisi, terarah dan lebih membentuk anak panah yang kuat (tunggal) bukan tersebar. Dengan demikian, maka musuh akan ditembus di suatu kelemahan (persis seperti titik di tembok yang runtuh) - dan kemudian 2 ujung tombak akan membentuk penjepit (pincer movement).

Pasukan sekutu di Belgia, Prancis dan Belanda tidak memiliki kesempatan (waktu itu ada BEF: British Expeditionary Forces) yang mulanya merasa terlibat dalam phony war di akhir 1939 sampai dengan Mei 1940. Mereka sebenarnya tertipu oleh muslihat Hitler yang menyatakan seolah-olah Jerman tidak akan mau menyerang front di barat.

Tetapi sekalinya mereka bergerak pada tanggal 10 Mei 1940, maka pertahanan BEF (sekutu) porak poranda. Infantri Inggris yang tidak terbiasa berkoordinasi dengan pasukan lapis baja (tank) dihancurkan oleh Panzer II, Panzer III dan Panzer IV milik Jerman. (Rommel mulanya terlibat di salah satu divisi yang sering dijuluki Ghost Division).

Jumlah tank Inggris dan Prancis jauh lebih banyak, tetapi karena kegagalan taktik, superior number ini menjadi tidak ada gunanya. Sebaliknya, dengan perencanaan yang matang di pihak Jerman, maka mereka dapat mengeksploitasi kelemahan sekutu dan dengan gemilang menjepit pasukan sekutu - dengan mencapai pantai terlebih dahulu (Dunkirk).

Pasukan Inggris dan Prancis akhirnya terjebak, hanya sekitar 334.000 berhasil diselamatkan lewat evakuasi Dunkirk. Panzer III belum menjadi tulang punggung dari Wehrmacht, malah sebagian besar tank Jerman adalah dari tipe Panzer II yang hanya memiliki meriam 20mm. Panzer III baru digunakan dalam jumlah besar pada operasi Barbarossa setahun kemudian (22 Agustus 1941) di Rusia.

Panzer III juga menjadi tulang punggung dari Afrika Korps (1941-1942) di gurun Afrika Utara, dipimpin Sang Rubah Padang Pasir (Deserta Fox) yaitu Marsekal Erwin Rommel. Keberadaan Panzer III baru dapat ditanggulangi setelah Inggris dikirimi tank baru M4 Sherman dari AS. Keadaan mulai berbalik di Oktober 1942, setelah Battle of El Alamein di Afrika Utara, dimana karena kesulitan logistik (bahan bakar dan makanan), serta penggantian tank yang rusak tidak ada, maka Afrika Korps pelan-pelan dipukul mundur sampai akhirnya menyerah di Tunisia pada bulan Mei 1943. (lihat film "Valkyrie", dimana Letkol Von Stauffenberg yang diperankan oleh Tom Cruise ditembak oleh sekelompok fighter plane Inggris - Hurricane dan Spitfire, kemungkinan juga P40 Kitty Hawk).

Kegagalan payung udara dari Luftwaffe (yang juga habis karena tidak adanya dukungan logistik) menyebabkan kekalahan Afrika Korps dengan Panzer III semakin cepat. Keunggulan sekutu di udara khususnya bisa tercapai karena bala bantuan dari AS berupa pesawat baru dalam jumlah besar dan pilot-pilot baru yang terus mendapatkan pengalaman perang berarti - karena mereka sesudah pesawat nya tertembak jatuh biasanya dapat menyelamatkan diri. - tidak seperti pilot Jerman dan Jepang yang sudah mencapai tahap attrition, bahkan desperate Kamikaze - sehingga pilot Axis tidak ada gantinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar